07 September 2009

Malam esok dan lusa

Bergantungan neraca di kaca
Berunggun malamnya
Bernyala neon kota
Dalam penyerahan kita sebagai manusia
Yang lupa gejala dunia.

Berimbang dosa dan pahala
Para jejaka dan dara
Bersiri dada kota
Dalam perihal pura-pura
Sedang masa muka
Belum tentu sudahnya

Begitu pun manusia
Terpegang sebuah piala
Semungkin mana mabuknya
Sedang neraca terletak di meja

Begitupun kita
Sedingin pengertian cinta
Malam esok dan lusa
Lelapnya sejenak Cuma.

0 Komen: